Tergantung Kasur dan Selimutnya

Jika hidup cukup beruntung, maka rumah adalah tempat paling nyaman di seluruh semesta, berapapun harga rumah tersebut, sama nyamannya. Orang-orang di dalamnya yang menjengkelkan, berisik, rempong dan lain-lain kadang cukup menggangu namun jika mereka tidak ada, maka rumah hanyalah bangunan biasa, tak ubahnya kos-kosan belaka.

Di dalam rumah kita bisa merasakan kenyamanan dan rasa aman. Rasa aman dimana kita bisa menjadi diri kita sendiri tanpa perlu memakai “make up” ataupun memperhatikan penampilan karena katanya orang selalu menilai penampilan kita. Ya, benar sekali, namun hal itu tidak berlaku di rumah. Di rumah kita bisa beraktifitas tanpa menggunakan riasan wajah, tanpa tata rambut, tanpa baju bagus yang kadang tidak nyaman. Di rumah hanya ada saya, kaos adem, celana pendek katun yang ga rela dibuang walaupun karetnya udah melar, duhhh terlalu nyaman untuk dibuang karena sampai saat ini belum nemu celana pendek senyaman celana ini.

Di seluruh ruang-ruang yang terdapat di rumah, ruangan istimewa saya selalu ada di kamar tidur . Suatu ruang, dimana biasanya kita melakukan lebih banyak hal daripada hanya tidur. Kamar tidur adalah tempat dimana saya belajar, baca buku, nonton, melamun, frustasi, berdoa, menangis, menulis blog ini dan lain-lain. Tempat dimana mimpi saya dimulai, working space dimana semuanya dimulai, tidur juga sih hehe.

Nah apakah ruang tidur saya saar ini sudah seperti yang saya inginkan, jawabannya : Tidak. Saya masih ngekos huhuhu. Namun seperti apa sih kamar tidur yang saya inginkan, tentunya lebih dari sekedar kasur dan selimut.

Waktu masih kecil, karena saya bertumbuh di tahun 90’an – 2000’an awal ya, jadi karena banyak terpapar film-film Amerika maka kamar impian saya seperti ini kira-kira :

Banyak renda-renda, girly props, dan American style banget ya kan. Jaman itu entah ada majalah darimana, ada suatu artikel yang membahas interior kamar dan di dalam gambar pada artikel tersebut ada gambar yang mirip seperti ini, mata saya langsung berbinar dan selalu membayangkan bisa mendapatkan kamar tidur seperti gambar tersebut, yang tentunya tidak pernah terjadi ya hahaha.

Kalau sekarang ingin kamar yang seperti apa. Baiklah saya coba cari di google ya contoh yang paling mendekati.

Kira-kira seperti ini. Simple dengan tone yang natural. Ada tempat belajarnya dan juga bisa menyimpan beberapa buku.

Kenapa sekarang suka yang simple, karena semakin banyak dekorasinya, makin ribet perawatannya dan kalau sekarang prinsipnya seluruh penjuru ruangan harus di maksimalkan dengan baik sebagaimana fungsinya. Semakin sederhana dan fungsional, semakin baik. Seperti yang saya sudah bahas, bahwa kamar tidur sejatinya tidak hanya untuk tidur, sebagian besar perencanaan di hidup saya ada di ruangan ini, jadi sebaiknya bisa mengakomodasi proses melamun dengan adanya jendela yang terbuka. Tersedia meja kerja untuk menulis dan juga lampu yang nyaman untuk membaca buku. Itu aja sih yang saya butuhkan dari sebuah kamar tidur.

Ini agak mirip dengan kos saya dulu waktu di Foresta BSD, cukup nyaman dan juga sangat membantu untuk bisa produktif di dalam kamar, karena saya paling produktif dimana saya bisa merasa nyaman.

Jadi, jika kalian masih belum memiliki kamar tidur yang nyaman, tenang aja, ga harus segera renovasi ataupun isi dengan furnitur mahal, cukup atur sesuai dengan rasa nyaman kalian, nanti jika ada uang baru cicil sedikit demi sedikit interior atapun furnitur yang kalian butuhkan. Buat senyaman mungkin yaa, karena your dream of course start from your bed room, so let’s sleep earlier today!!

I’m sleepy already! Thanks for reading!

Eunike



Tinggalkan komentar